PAF, Klub Foto Tertua di Indonesia Ini Berumur Seratus Tahun
KANGJEPRET -- Memperingati hari jadi ke-100 Perhimpunan Amatir Foto (PAF) Bandung, sejumlah anggota PAF menziarahi makam pendiri PAF Wolff Schoemaker di TPU Pandu, Bandung, Kamis (15/2/2024). Puluhan anggota, pengurus dan mantan ketua berziarah di makam arsitek yang banyak mendirikan bangunan ikonik di Kota Bandung ini.
Kegiatan ziarah diisi dengan berdoa bersama, tabur bunga dan pengantar dari pengurus PAF. “Tradisi ziarah ke Makam Schoemaker ini Saya harap tidak hilang setiap peringatan hari jadi PAF,” ujar Ketua PAF Soewignyo Koesnadi AFIAP, A.FPSI**, QPSA. Tradisi ziarah ke makam pendiri klub foto seperti PAF menurutnya tidak banyak dilakukan oleh klub-klub foto lain.
Mantan ketua Ketua PAF lainya, Ferry Rumambi mengekspresikan rasa harunya. Duapuluh lima tahun lalu Ferry menghadiri ziarah serupa saat dirinya menjabat ketua di tempat yang sama. “Saya tidak menyangka masih bisa menghadiri ziarah saat hari jadi ke-100 tahun PAF,” ujar Ferry.
Rangkaian peringatan hari jadi Satu Abad PAF akan diisi dengan berbagai kegiatan lomba fotografi. Salah satunya adalah penyelenggaraan lomba foto bergengsi Salon Foto Indonesia (SFI) ke-44 pada pertengahan tahun 2024. Selain Salon Foto Indonesia 2024, sejumlah kegiatan fotografi seperti lomba foto Photolympic bersama jaringan toko perlengkapan fotografi DOSS dan phototrip anggota PAF ke daerah akan digelar.
Pada tahun 1924 Schoemaker bersama rekan lainnya mendirikan Preanger Amateur Fotograafen Vereeniging (PAF) cikal bakal PAF sekarang. Pendirian PAF ini diprakarsai oleh beberapa tokoh kenamaan Bandung. Salah satunya oleh Guru Besar dari Technische Hogeschool (THS) (ITB sekarang) Prof. C.P. Wolff Schoemaker bersaudara dan Prof. Schermerhorn.
Sejumlah gedung landmark di Kota Bandung merupakan karya sang Meneer Schoemaker. Gedung-gedung seperti Grand Hotel Preanger, Gedung Rektorat Universitas Pendidikan Indonesia (Villa Isola), Gedung Merdeka (Gedung Sociteit Concordia), GedungPLN), Observatorium Bosscha, hingga Mesjid Raya Cipaganti pun dirancang oleh pria yang memiliki nama muslim Kemal ini.
Pria dengan nama muslim Kemal ini juga pernah menjabat guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) saat masih bernama Technische Hogeschool Bandoeng (THB) dan menjadi mentor presiden pertama RI, Ir Sukarno.