Lensa 50mm di Era Fotografi Digital

Fotografi  
Lensa Nikkor AF 50mm/1.8 D terpasang di bodi kamera Single Lens Reflect analog Nikon F-801s. (Foto Dok Kang Jepret)
Lensa Nikkor AF 50mm/1.8 D terpasang di bodi kamera Single Lens Reflect analog Nikon F-801s. (Foto Dok Kang Jepret)

Pada awal kemunculannya di era fotografi analog, lensa 50mm merupakan lensa bawaan alias lensa kit setiap kamera SLR baru yang dijual produsen. Lensa ini dianggap memiliki karakter yang multi fungsi dengan sudut pandang menyerupai focal length mata manusia. Dari sini sebutan lensa normal muncul, karena sudut pandang lensa dengan focal length ini senormal mata manusia.

Berbagai jenis lensa 50mm dari berbagai merek, jenis kamera film, jenis fokus, dan jenis mouting kamera. 2 lensa mungil lensa Jupiter-8 50mm/2 dan Canon 50mm/1.8 merupakan lensa kamera range finder dengan sistem ulir M39. SementeraRollei 50/1,8 dan Canon FL 50/1.7 tergolong lensa manual fokus dengan mount QBM dan Canon FD. Sementara lensa paling muda Nikkor AF 50mm/1.8 D dengan mounting NIkon F. (Foto Dok Kang Jepret)
Berbagai jenis lensa 50mm dari berbagai merek, jenis kamera film, jenis fokus, dan jenis mouting kamera. 2 lensa mungil lensa Jupiter-8 50mm/2 dan Canon 50mm/1.8 merupakan lensa kamera range finder dengan sistem ulir M39. SementeraRollei 50/1,8 dan Canon FL 50/1.7 tergolong lensa manual fokus dengan mount QBM dan Canon FD. Sementara lensa paling muda Nikkor AF 50mm/1.8 D dengan mounting NIkon F. (Foto Dok Kang Jepret)

Lensa 50mm yang dianggap jadul atau klasik sebenarnya memiliki tempat tersendiri di era digital saat ini. Lensa 50mm kerap tergolong sebagai lensa cepat dengan bukaan lensa yang cukup besar di angka diafraga berkisar f/2, f/1.8 hingga f/1.4 bahkan f/1.2. Kondisi ini ditopang kualitas optik yang seringkali sangat baik.

Namun kini kebanyakan lensa tidak lagi sebagai 'lensa normal' seperti di awal kemunculannya. Mayoritas fungsi lensa ini telah menjadi lensa tele menengah (middle telephoto lens). Penyebabnya karena ukuran sensor kamera yang lebih kecil dari daripada luasan klise film analog di era digital sekarang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lensa ulir M39 Jupiter-8 50mm F/2 terpasang pada bodi kamera mirrorles Olympus Pen-F dengan bantuan adapter lensa ulir LTM to Micro Four Third. (Foto Dok Kang Jepret)
Lensa ulir M39 Jupiter-8 50mm F/2 terpasang pada bodi kamera mirrorles Olympus Pen-F dengan bantuan adapter lensa ulir LTM to Micro Four Third. (Foto Dok Kang Jepret)

Berikut adalah beberapa cara untuk memanfaatkan lensa 50mm lawas di era digital:

1. Fotografi Portrait

Bokeh yang Menawan: Lensa 50mm sering memiliki bukaan lebar (seperti f/1.8, f/1.4, atau bahkan f/1.2) yang memungkinkan latar belakang menjadi sangat blur atau bokeh. Ini sangat ideal untuk potret, di mana subjek utama dapat dibedakan dengan jelas dari latar belakang. Perspektif Alami: Focal length 50mm menawarkan perspektif yang mirip dengan apa yang dilihat mata manusia. Dengan catatan jika menggunakan kamera full frame yang memiliki ukuran sensor 24x36mm. Membuat foto potret terlihat alami tanpa distorsi yang signifikan.

2. Street Photography

Ringkas dan Tidak Menarik Perhatian: Lensa 50mm biasanya lebih kecil dan lebih ringan dibanding lensa zoom atau lensa dengan focal length yang lebih panjang. Ini membuatnya ideal untuk fotografi jalanan, di mana mobilitas dan kemampuan untuk mengambil foto tanpa menarik banyak perhatian itu penting.Cepat dan Cukup Terang: Dengan bukaan lebar, lensa ini memungkinkan fotografer untuk mengambil gambar dalam kondisi cahaya rendah tanpa harus meningkatkan ISO terlalu tinggi, menjaga kualitas gambar tetap baik.

3. Video

Depth of Field yang Dapat Dikontrol: Untuk pembuatan film atau video, lensa 50mm dapat digunakan untuk menciptakan efek depth of field yang indah, membantu subjek utama menonjol dengan latar belakang yang blur. Footage yang Stabil: Karena ukurannya yang ringkas, lensa ini lebih mudah untuk di-stabilkan, baik dengan tangan atau dengan alat bantu, dibandingkan dengan lensa yang lebih besar dan lebih berat.

4. Belajar Fotografi

Mendorong Kreativitas: Menggunakan lensa tetap (prime) seperti 50mm memaksa fotografer untuk bergerak dan mengeksplorasi komposisi, bukan mengandalkan zoom. Ini bisa menjadi latihan yang sangat baik untuk mengembangkan keterampilan komposisi. Memahami Pentingnya Bukaan: Dengan bukaan yang dapat diubah-ubah dan efek yang sangat terlihat pada depth of field, lensa ini adalah alat yang bagus untuk memahami konsep bukaan dan cara menggunakannya untuk efek visual.

5. Adaptasi dan Kompatibilitas

Dengan dilengkapi Adaptor lensa 50mm lawas dapat digunakan pada berbagai kamera digital modern, baik itu mirrorless maupun DSLR. Ini memungkinkan fotografer untuk memanfaatkan kualitas optik unik dari lensa klasik ini pada teknologi terkini.

6. Karakter Unik

Rendering Warna dan Kontras: Lensa jadul sering memiliki karakter optik yang unik, memberikan warna, kontras, atau flare yang khas yang sulit ditemukan pada lensa modern.

Memanfaatkan lensa 50mm jadul di era digital tidak hanya tentang menghemat biaya atau bernostalgia, tetapi juga tentang menghargai dan memaksimalkan karakter unik yang dimilikinya. Dengan cara yang tepat, lensa ini bisa menghasilkan karya fotografi dan video yang luar biasa.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Engagement Officer, Photo Enthusiast, Visual Story-Teller, Former Lecturer, Casual Angler

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image